Majas Metafora: Ciri-Ciri, Fungsi Dan Contoh
Majas Metafora
Pengertian Majas Metafora
Majas perbandingan terdiri dari beberapa macam seperti majas personifikasi, hiperbola, litotes, metafora, metonimia, alegori, simile dan lainnya. Metafora adalah gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu dengan perumpamaan lain namun tetap memiliki maksud dan arti yang sama dengan perbandingan analogis. Gaya bahasa ini tidak memiliki kata pembanding untuk mewakili kata yang asli.
Metafora ini seringkali dipakai untuk menunjukan suatu maksud dengan cara menekankan kesan yang timbul. Sebagian orang sering salah paham bahkan tidak mengerti perbedaan antara majas metafora dan simile. Jika metafora menyampaikan perbandingan secara implisit atau tidak langsung, simile mengungkapkan perbandingan secara eksplisit atau secara langsung.
Ciri-ciri Majas Metafora
Ciri-ciri majas metafora yaitu menggunakan kata atau frasa yang memiliki makna kiasan yang berguna untuk menjabarkan sesuatu dengan perbandingan langsung tanpa adanya kata pembanding (laksana, bagaikan, bak) namun perlu diingat kata atau frasa yang digunakan untuk mewakili memiliki arti yang sama dengan kata aslinya dan majas metafora tidak menggunakan konjungsi/kata penghubung.
Fungsi Majas Metafora
Apasih kegunaan metafora itu? Seperti majas-majas yang lain, metafora berfungsi untuk membuat kesan yang lebih nyata dan menambah keindahan dalam karya sastra. Selain itu menggunakan Metafora membuat pembaca atau pendengar lebih mudah memahami suatu kalimat.
Contoh Majas Metafora
- Bisa aku berbicara empat mata dengan dia?
- Aku tahu dia tampan juga keturunan darah biru.
- Ayahku sudah tutup usia saat usianya 40 tahun.
- Toko Anumerta sudah gulung tikar sejak bulan lalu.
- Serahkan saja pada dia, dia itu rajanya main catur.
- Menurut kacamata saya, gubernur yang baru saja menjabat itu mata duitan.
- Malang sekali rumahnya dilahap si jago merah.
- Akhirnya aku menemukan tulang rusukku.
- Aku tau belahan jiwaku sudah pergi.
- Dia terobsesi menjadi bintang kelas.
- Mau tidak mau aku harus berlapang dada.
- Dia selalu dikejar si lintah darat.
- Aku takut Ayah akan naik darah setelah mendengar berita ini.
- Sudah sejak lama dia hidup sebatang kara.
Demikianlah penjelasan mengenai majas metafora, gampang sekali bukan, mungkin saja kita tidak sadar telah menggunakan Metafora dalam kehidupan sehari-hari.
Posting Komentar untuk "Majas Metafora: Ciri-Ciri, Fungsi Dan Contoh"