Majas Hiperbola: Ciri-Ciri, Fungsi Dan Contoh
Siapa nih yang suka melebih-lebihkan sesuatu? Jangan-jangan kamu telah menggunakan majas hiperbola tanpa disadari. Apasih hiperbola itu? Gaya bahasa ini ternyata satu jenis loh dengan personifikasi, litotes, simile dan metonimia yaitu majas perbandingan. Untuk ciri-ciri, fungsi dan contoh hiperbola simak di bawah ini.
Majas Hiperbola
Pengertian Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata secara berlebihan di luar kenyataan bahkan bisa terkesan tak masuk akal untuk membuat pembaca atau pendengar merasa percaya dan tertarik. Hiperbola ini biasa ditemukan dalam puisi, syair, novel bahkan iklan sekalipun di dalamnya terdapat hiperbola.
Kenyataan yang didramatisir dan bahkan di luar nalar dapat membuat efek yang luar biasa. Seperti contoh = "Hatiku hancur berkeping-keping." tidak mungkin kan hati seseorang akan hancur berkeping-keping begitu saja. Nah, itulah hiperbola, melebih-lebihkan.
Fungsi Majas Hiperbola
- Membuat pembaca atau pendengar lebih mengerti pernyataan yang disampaikan.
- Memberikan penekanan pada pernyataan agar pembaca/pendengar lebih terpengaruh.
- Meningkatkan kesan yang lebih ekspresif
- Menciptakan keindahan dalam karya sastra
Ciri-ciri Majas Hiperbola
Cukup mudah dipahami hiperbola memiliki ciri selalu melebih-lebihkan sesuatu untuk membangkitkan perasaan seseorang, mendramatisir pernyataan, lebih cenderung tidak masuk akal, lebih besar dari faktanya.
Contoh Majas Hiperbola
- Hatiku sedang remuk redam membuatku semakin enggan menemuinya.
- Sejak tadi malam dia menangis membanjiri kamarnya.
- Perasaanku terbang melayang saat kau memelukku.
- Lihatlah! Tubuhmu kurus sekali hanya tinggal tulang yang tersisa.
- Temuanku ini akan mengguncang dunia.
Bagaimana mudah sekali bukan menggunakan majas hiperbola? Dilihat dari fungsinya nih, hiperbola bisa digunakan untuk membujuk atau merayu kekasih loh.
Posting Komentar untuk "Majas Hiperbola: Ciri-Ciri, Fungsi Dan Contoh"